Kemenangan seorang Rider MotoGP salah satunya di tentukan oleh bagaimana Rider tersebut dapat memaksimalkan potensi motor di lintasan. Untuk mencapai level tertinggi di setiap putaran, sangat penting untuk memiliki Riding Style yang baik. Berbicara tentang gaya balap pastinya akan selalu berkaitan dengan teknik balap.
Keunggulan Top Speed dan Power Engine tidak selalu menjadi penentu siapa yang bakalan menyentuh garis finish lebih cepat. Karena trek MotoGP di desain sedemikian rupa dengan kombinasi Straight Line dan Corner serta kontur naik turun seperti trek Mugello yang berada di perbukitan, trek Phillip Island di dekat pelabuhan ataupun sirkuit seperti Laguna Seca.
Di MotoGP sendiri dikenal berbagai jenis tikungan. Mungkin kalian pernah mendengar istilah Chicane, Stop and Go ataupun Hairpin. Ya, masing-masing tikungan memiliki karakter berbeda dan butuh teknik khusus untuk bisa melewatinya dengan baik. Naluri seorang rider akan semakin terasah ketika mereka mempunyai banyak kilometer dan menghadapi berbagai tikungan tersebut.
Pada dasarnya, tikungan sendiri dapat dibagi menjadi 2 jenis secara umum: Fast Corner dan Slow Corner. Fast Corner adalah tikungan cepat dimana Rider tidak perlu selalu melakukan Shift Down atau mengoper gigi lebih rendah. Phillip Island dan Mugello merupakan representasi dari Fast Track dengan banyaknya Fast Corner. Artinya Rider bisa memacu kencang motornya ketika Cornering Speed tanpa banyak mengurangi gas atau bahkan tanpa melakukan pengereman sekalipun.
Sementara Slow Corner adalah tikungan lambat dimana Rider harus mengurangi gigi dan melintasinya dengan cara yang tepat. Slow Corner selalu menjadi tantangan berat karena disitulah insting dan kesabaran diperlukan.
Rider harus tau kapan harus mulai mengerem di titik pengereman yang tepat, memilih sudut yang pas ketika Entry Corner dan memposisikan motor untuk mendapat Racing Line tercepat saat Exit Corner. Dari semua tipe tikungan, bisa dibilang Hairpin Corner menjadi salah satu yang paling berbahaya dan tricky.
Apa itu Hairpin Corner?
Hairpin Corner adalah tikungan yang memiliki bentuk mirip seperti jepit rambut atau layoutnya mirip huruf U atau V. Tikungan ini sangat menikuk dan memaksa Rider mengurangi kecepatan ketika melintasinya. Di wilayah perbukitan sendiri kerap dijumpai tikungan hairpin yang disusun dengan pola zig-zag. Tujuannya agar pengendara lebih aman saat melewati medan curam.
Dengan Hairpin, pengendara akan lebih berhati-hati dan melaju lebih lambat di titik tersebut sehingga meminimalisir terjadinya insiden di jalan. Di MotoGP, Hairpin Corner bisa ditemui pada beberapa sirkuit seperti Circuit of the Americas di Texas, sirkuit Motegi di Jepang, Sepang di Malaysia ataupun Red Bull Ring di Spielberg, Austria. Biasanya Hairpin ini posisinya setelah Straight yang panjang.
Tingkat kesulitan melewati Hairpin tergolong cukup sulit. Banyak Rider Crash di tikungan ini ketika mereka salah memprediksi waktu untuk masuk tikungan dan momen saat mulai membuka Throttle di tikungan. Lalu bagaimana cara yang paling tepat dan cepat untuk melibas Hairpin Corner ini?
1. Memahami Letak Apex Tikungan
Apa itu APEX?
Apex adalah titik paling ujung dari sebuah tikungan. Titik ini merupakan titik terdalam tikungan atau bottom of the corner. Rider harus bisa menyentuh bagian ini untuk mendapatkan Racing Line tercepat. Ketepatan menikung dan memposisikan motor adalah kunci awal untuk dapat meraih apex. Jika Rider dapat melakukannya, maka akan lebih mudah baginya meningkatkan speed saat Exit Corner dengan akselerasi maksimal.
Ketika mencapai Exit Corner, maka Rider akan terbantu untuk dekat dengan Track Out. Track Out sendiri merupakan bagian paling luar aspal yang dapat di jangkau dengan kecepatan tertinggi setelah keluar tikungan. Jika Rider dapat mengeksekusi apex dengan sempurna, maka otomatis motor akan mencapai Track Out dengan dorongan gaya sentrifugal.
2. Pemilihan Racing Line Yang Tepat
Ada 2 cara melibas Hairpin dengan aman. Pertama dengan mengandalkan Trail Braking atau mengerem secara penuh ketika motor masih tegak lalu secara perlahan melepas rem, dan kemudian memilih Early Turn In. Cara ini cukup aman karena ketika motor selesai melintasi apex, Rider bisa membuka gas dan motor tidak akan melebar keluar lintasan. Namun motor lebih lama mencapai akselerasi maksimal saat keluar tikungan. Cara kedua adalah dengan Late Turn In.
Cara ini lebih banyak dipakai Rider MotoGP. Untuk melakukannya, Rider harus mengerem di titik yang tepat dan mengambil posisi di titik terluar tikungan. Kemudian mulai masuk tikungan dan menggantung gas sampai mencapai apex. Keuntungan Late Turn In adalah radius yang lebih lebar dapat dicapai. Semakin besar radius tikungan, maka kecepatan berakselerasi akan makin cepat saat keluar tikungan.
3. Momen Saat Membuka Throttle di Tikungan
Disinilah biasanya kesalahan terjadi. Rider membuka Throttle lebih awal karena merasa sudah dekat dengan apex. Memang cukup tricky karena terkadang feeling pembalap akan bereaksi cepat saat melihat apex dan merasa cukup untuk membuat keputusan membuka gas di momen itu. Jika ini dilakukan, maka motor akan terdorong ke sudut yang menjauh dari tikungan dan mengarah ke sisi lebar dan sulit di tarik ke dalam tikungan kembali.
Perlu kesabaran saat membuka gas. Pastikan menyentuh apex sebelum mulai berakselerasi sebelum Exit Corner. Tahan gas sebentar saat berada di Middle Corner karena ini tidak memakan waktu lama. Hanya perlu kesabaran dan intuisi yang lebih peka untuk mulai berakselerasi.
4. Perubahan Pandangan dan Posisi Tubuh
Pada Hairpin berbentuk V dengan sudut pandang yang lebih sempit, biasanya Rider tidak mudah melihat titik apex sampai mereka berada di ujungnya. Diperlukan fokus tinggi untuk menemukan letak apex dan menyentuhnya dengan lembut. Ketika sampai di puncak apex, fokuslah pada bagian itu dan pastikan bisa menyentuhnya. Lalu alihkan pandangan keluar untuk bersiap menarik gas dan mengukur jarak terjauh saat Exit Corner.
Tidak banyak perubahan pada posisi tubuh layaknya seorang rider saat menikung. Hanya saja Hang Off tidak dilakukan terlalu rebah di tikungan dan harus tetap waspada pada grip ban untuk mengindari terjadinya Crash. Jika grip ban terasa berlebihan, pertimbangkan untuk memposisikan tubuh sedikit lebih rendah. Ini mungkin tidak terasa nyaman namun efeknya sangat baik ketika berhasil mencapai apex.