Musim 2019 merupakan musim yang sulit bagi Legenda Hidup Valentino Rossi. Hanya meraih 2 kali podium yang didapatnya di awal seri. Hasil ini tentu berbeda jauh dari hasil Maverick Vinales yang tampil cukup baik tahun ini dengan mengoleksi 2 kemenangan dan juga ‘rookie’ (dibaca : ruki) sensasional Fabio Quartararo yang beberapa kali bertarung satu lawan satu dengan Marc Marquez. Atas hasil buruk tahun ini yang dialami Valentino Rossi tentu menimbulkan pertanyaan, Apa yang mengakibatkan penampilan Valentino Rossi begitu buruk tahun ini.
Menurut Rossi, yang sudah berdiskusi dengan insinyur Yamaha, masalah yang pertama ada pada sisi elektronik yang berakibat pada akselerasi motor dan engine break. Dan tampaknya insinyur jepang kesulitan pada elektronik Magneti Marelli , saat berlaku aturan penyeragaman elektronik, karena orang Jepang tentu harus belajar dari nol untuk memahami konsep elektronik buatan orang Italia ini.
Masalah kedua ada pada mesin, Yamaha bisa membangun mesin bertenaga besar tapi tentu harus mengeluarkan budget yg besar dan waktu yang lama untuk mewujudkannya. Juga masalah lainnya Valentino Rossi lebih kesulitan daripada Maverick karena dimensi motor yang agak berbeda daripada Maverick jadi membutuhkan sesuatu yang berbeda pula di bagian aerodinamika dan lainnya untuk memaksimalkan top speed motor.
Berbeda dengan hasil yang diraih Valentino Rossi, Rookie Sensasional Fabio Quartararo justru tampil luar biasa dengan Yamaha YZR-M1 nya. Di musim pertamanya di MotoGP dia menyabet gelar Rookie of The Year dan mengalahkan Valentino Rossi dalam perolehan podium dan poin.
“Kupikir banyak orang berharap Quartararo bisa kompetitif tapi tidak sekompetitif ini. Dia seperti kertas putih yang kosong. Kadang pengalaman itu bagus tapi kadang pengalaman itu tidak baik juga, jadi dia mulai dari nol dia bisa mengendarai motor dengan cara yang bagus, mengerem dengan cara yang sangat bagus. Tapi kurasa dia punya bakat yang luar biasa karena tahun ini dia melakukan hal yang spesial. Jadi penting buat yamaha agar Quartararo bisa membalap dengan M1 di masa depan.” Tutur Rossi via MotoGP.com.
Pembaruan kontrak untuk Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli pun dipastikan akan mengendarai YZR-M1 spec A atau spec yang sama dengan tim parbikan. Menarik untuk dilihat apa yang bisa diraih oleh Fabio Quartararo musim depan.
Menanti MotoGP musim 2020 tentunya Valentino Rossi tidak ingin mengulang musim yang kurang bagus tahun ini. Valentino Rossi merupakan pembalap utama dari tim juara Yamaha, menjadi tim peringkat kedua apalagi ketiga bukanlah hasil yang mereka inginkan, mereka ingin juara dunia. Dan tampaknya insinyur insinyur Yamaha pun mulai bekerja keras membangun motor yang diinginkan Valentino Rossi dan Maverick Vinales, para petinggi Yamaha pun sekarang mau menginvesatikan uang lebih besar dan bahkan mulai membajak ahli elektronik dari Ducati untuk mengatasi masalah akselerasi.
Valentino Rossi pun sampai harus merombak kepala tim mekaniknya kepada David Munoz yang tak lain adalah Kepala Tim Mekanik dari tim Juniornya di Moto2. Hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan mereka dari Ducati dan Honda. Dan sudah tentu jika Yamaha bisa membuat motor yang bisa menyaingi Ducati dan Honda, Valentino Rossi pasti akan mau untuk membalap lebih lama lagi.
Kita lihat saja nanti GP Lovers… Apakah musim depan Valentino Rossi akan tampil kompetitif atau malah akan menjadi musim terakhir dari Valentino Rossi?