Semua rider MotoGP pasti ingin menang, baik itu pembalap baru maupun pembalap sepuh. Tak jarang perjuangan untuk meraih kemenangan ini, menghasilkan kemenangan heroik bagi rider tersebut. Kali ini kami akan membahas beberapa kemenangan paling heroik di kelas utama MotoGP.
Valentino Rossi – Afrika 2004
Menjelang akhir musim 2003, Valentino Rossi sudah memenangkan 3 gelar MotoGP untuk pabrikan Honda. Namun Rossi merasa dirinya tak dihargai di Honda, bahkan Honda berani berkata kalau mereka bisa menang dengan pembalap lain jika Rossi pergi ke pabrikan lain. Ini membuat perasaan Rossi campur aduk, baik itu marah, sedih, maupun kecewa. Akhirnya Rossi memilih pergi dari Honda, dan bergabung dengan Yamaha untuk musim 2004.
Namun masalahnya dengan Honda masih belum selesai, Honda melarang Rossi untuk menguji coba motor Yamaha sampai kontraknya dengan Honda selesai. Artinya Rossi hanya punya sedikit waktu untuk menguji coba motor Yamaha. Davide Brivio sudah berkali-kali meminta pihak Honda untuk mengizinkan Rossi menguji motor Yamaha, namun mereka selalu menolak karena tidak mau pihak rival mendapat keuntungan. Dikarenakan kontrak Rossi yang baru berakhir pada 31 Desember 2003, Honda berhak melakukan hal tersebut. Dengan segala hal yang dilakukan Honda kepada dirinya, Rossi akan berusaha mati-matian untuk bisa menang dengan Yamaha.
Rossi berhasil start dari pole position, sedangkan rivalnya Max Biaggi berada di posisi ke-3 dengan motor Honda. Saat balapan kedua berduel dan saling overtake, namun Rossi kewalahan dengan motor Yamaha-nya. Dia beberapa kali melebar dan disalip oleh Biaggi. Namun dia berhasil menyalip Biaggi, dan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan posisinya. Pada akhirnya Rossi memenangkan balapan pertamanya dengan Yamaha. Setelah balapan dia menepi dan duduk di sebelah motor Yamaha-nya, dia seperti tidak percaya apa yang terjadi. Kemudian dia bangkit dan mencium motor-nya.
Miguel Oliveira – Styria 2020
Balapan GP Styria 2020 harus dihentikan untuk sementara, lantaran Vinales melompat dari motornya yang mengalami masalah teknis. Semua pembalap punya kesempatan untuk mengganti ban baru jika stok ban masih ada, balapan pun dimulai kembali. MIller melaju dengan cepat, sementara Mir harus merosot karena memakai ban lama. Pol Espargaro menyalipnya dan mencetak waktu tercepat.
Beberapa lap kemudian Pol sudah berada sangat dekat dengan Miller, duel antar keduanya pun tak terhindari. Pol dan Miller saling menyalip satu sama lain, membuat jarak dengan pembalap di posisi ke-3 berkurang dengan cepat. Oliveira menjadi saksi dari duel yang dilakukan oleh Pol dan Miller, dia pun mengikuti mereka dan sabar menunggu.
Di tikungan terakhir Pol dan Miller mengerem dengan sangat telat, lalu Miller berusaha menyalip Pol yang mana ini membuat keduanya melebar. Oliveira yang berada di Posisi ke-3 tidak menyia-nyiakan kesempatan, dia tancap gas dan menyalip Pol serta Miller tanpa ragu-ragu. Oliveira berhasil meraih kemenangan pertama, baik untuk dirinya, untuk negara Portugal dan juga untuk tim Tech3 KTM. Jack Miller finish di Posisi ke-2, diikuti Pol Espargaro harus rela berada di Posisi ke-3.
Oliveira hanya memimpin balapan untuk 5 detik, tapi 5 detik saja cukup untuk mengukir sejarah, bagi Portugal dan juga tim Tech3
Marc Marquez – Jerman 2021
Pada GP Jerez 2020, Marc Marquez mengalami highside dan terbanting dari motornya, parahnya dia juga tertabrak motornya sendiri. Setelah crash Marquez langsung bangkit dan duduk di bangku milik marshal, dia terlihat kesakitan dan memegangi tangan kanan-nya. Marquez dibawa menuju Medical Centre, dan setelah diperiksa Marquez mengalami patah tulang humerus kanan. Cedera inilah yang menjadi awal dari segala macam cedera yang akan dialami Marquez.
Saat comeback pada seri ke-3 di GP Portugal 2021, finish ke-7. Namun performanya masih belum membaik, dia finish ke-9 di GP Spanyol lalu 3 balapan setelahnya dia gagal finish. Namun semua berubah di GP Jerman 2021. Ada alasan kenapa Marquez disebut sebagai “King of the Sachsenring”, karena dia sering menang di sirkuit ini, bahkan dengan jarak yang cukup jauh. Dia start di posisi ke-5, namun langsung melesat menuju posisi ke-2 saat balapan dimulai. Dia memimpin balapan diakhir lap pertama, meskipun sempat disalip oleh Aleix Espargaro, dia berhasil merebut posisinya kembali dan membuat jarak yang cukup lebar. Sisanya bisa kalian tebak, Marquez memenangi GP Jerman dengan jarak 1,6 detik dari Miguel Oliveira. Marquez tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, dia berhasil menang dengan cedera yang masih dialaminya.
Brad Binder – Austria 2021
Awan hujan membayangi langit sirkuit Red Bull Ring saat GP Austria 2021, tetapi balapan dinyatakan sebagai “Dry Race” sebelum start dimulai. Meskipun begitu, semua tim menyiapkan motor kedua yang dipasangi ban basah, ini untuk berjaga-jaga saat hujan turun ditengah balapan. Brad binder memulai balapan dari posisi ke-10, dan dia berniat untuk finish di posisi terbaik. Balapan dimulai dan Jorge Martin memimpin di lap pertama, sedangkan Brad Binder masih berada di barisan tengah.
Namun saat satu lap balapan belum selesai, bendera putih sudah dikibarkan. Saat bendera putih dikibarkan, artinya pembalap bisa masuk ke pit untuk mengganti motor. Belum ada pembalap yang masuk ke pit untuk mengganti motor, karena nyatanya hujan belum turun sama sekali, namun semua berubah ketika balapan memasuki lap ke-7.
Pada lap ke-7, bendera hujan dikibarkan pada tikungan ke 3, karena sudah ada rintik-rintik hujan yang turun di tikungan tersebut. Namun belum ada pembalap yang mengganti motornya.
Saat balapan menyisakan 4 lap, hujan mulai turun dengan deras. Semua pembalap terdepan mulai masuk ke pit, kecuali Brad Binder. Dia terus melaju saat hujan dengan menggunakan ban kering, dia terus melaju kencang selagi masih ada grip di aspal. 2 lap terakhir dia kesulitan untuk berbelok, bahkan dia harus keluar track 2 kali dan motornya hampir selip di tikungan ke-3. Meskipun begitu Brad Binder berhasil menyelesaikan GP Austria di posisi pertama, dan juga dengan menggunakan ban kering di lintasan basah.
Aleix Espargaro – Argentina 2022
Bisa dibilang Aprilia dan Aleix Espargaro merupakan underdog. Mereka sudah lama bekerja sama, dan selama 6 tahun mereka bekerja sama untuk mengembangkan motor Aprilia. Akhirnya semua kerja keras itu membuahkan hasil, Aleix memulai balapan dari pole position diatas motor Aprilianya.
Balapan dimulai, dan Aleix Espargaro disalip oleh Jorge Martin yang mengendarai motor Ducati. Di lap ke-17, Espargaro mulai mengejar dan mendekati Martin. Di lap ke-18 Espargaro melakukan serangan pertamanya, namun dia melebar dari tikungan. Satu lap kemudian dia mencoba lagi, dan melebar lagi. Namun serangannya yang ketiga berhasil, pada lap ke-21 Espargaro menyalip Martin dan berhasil melakukan block pass, membuat Espargaro memimpin balapan sampai finish.
Aleix Espargaro belum pernah merasakan kemenangan selama berada di kelas utama MotoGP. Namun pada balapannya yang ke-200, dia berhasil meraihnya. Ini juga merupakan kemenangan pertama bagi Aprilia di kelas utama MotoGP.
Emosional, rasa lega, dan tangisan bahagia. Ini benar-benar penampilan yang luar biasa bagi pria asal Andorra itu.