Keberhasilan gelaran kompetisi balap sebesar MotoGP tentunya tak lepas dari dukungan banyak faktor. Salah satunya adalah sirkuit yang di gunakan untuk balapan. Ya, sirkuit yang dipakai lomba harus memenuhi berbagai persayaratan agar dapat melangsungkan race di kelas MotoGP. Sirkuit tersebut harus memiliki infrastruktur yang baik serta memiliki kemudahan akses area serta mempunyai tingkat keselamatan yang tinggi bagi pembalap.
Berbicara tentang sirkuit, di MotoGP sendiri ada beberapa sirkuit yang kerap digunakan tidak hanya lomba, namun untuk melakukan pengujian part motor. Sebelum musim kompetisi berjalan, tim-tim peserta balap akan bersiap lebih awal dengan komponen dan part baru yang akan di uji pada motor prototype. Pengujian dilakukan pada sebuah sesi yang dikenal dengan sebutan Pre Season Test/ Tes Pramusim.
Tidak semua trek dipakai pada sesi ini. Hanya beberapa sirkut saja yang biasanya dipakai untuk melakukan pengujian. Sirkuit Sepang di Malaysia menjadi salah satu yang selalu masuk dalam daftar sirkuit yang digunakan untuk Pre Season Test di MotoGP.
Lalu kenapa harus di Sepang? Apa yang menjadikan sirkuit ini istimewa dan di prioritaskan dalam Tes Pramusim? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita telisik informasi lebih jauh tentang Sirkuit Sepang di Malaysia.
SEJARAH SIRKUIT
Sirkuit Internasional Sepang terletak di Selangor, Malaysia, yang berdekatan dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur. Sirkuit ini adalah tempat yang digunakan untuk semua ajang balapan di Malaysia, termasuk Formula 1, MotoGP dan World Superbike (WSBK).
Dirancang oleh desainer Jerman Hermann Tilke, yang juga merancang sirkuit balap di Shanghai, Bahrain, Turki, Valencia, Singapura, Abu Dhabi, Korea, India dan Amerika Serikat, sirkuit Internasional Sepang menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Sirkuit Sepang tergolong dalam Fast Track yang yang didominasi dua lintasan panjang yang dipisahkan oleh grandstand utama dan tribun. Pada bagian Grandstand ditutupi oleh kanopi-kanopi yang berbentuk seperti daun kelapa sawit. Sepang memiliki 15 tikungan dan 8 lintasan lurus dengan lebar minimal 16 meter. Namun di beberapa bagian lebarnya mencapai 20 meter sehingga menambah kemungkinan adanya overtaking pembalap.
Pada 2016 Sirkuit Sepang mengalami perbaikan di beberapa sektor seperti Paddock, Tribun dan pengaspalan ulang. Di beberapa tikungan dibangun ulang untuk menambah cengkeraman mekanis.
Belokan terakhir juga dinaikkan 1 meter, dimana para analis mengklaim bahwa ini akan memaksa para pembalap untuk mengambil Late Apex dan mencoba garis balap yang berbeda. Sepang terkenal dengan cuaca tropis lembab yang tidak dapat diprediksi. Cuaca panas di siang hari dapat berubah sewaktu-waktu menjadi hujan badai tropis di trek ini.
ALASAN TERPILIHNYA SEPANG UNTUK PRE SEASON TEST
Pertanyaan seputar kenapa Sirkuit Sepang selalu menjadi langganan Tes Pramusim di MotoGP pastinya sering terlintas di benak penggemar balap MotoGP. Apa yang melatarbelakangi terpilihnya Sirkuit Sepang ini?
Loris Capirossi (baca: Kapirossi ) yang menjabat sebagai Race Direction sejak 2017 menerangkan bahwa keputusan untuk menggunakan Sepang sebagai tempat Pre Season Test adalah keputusan yang diambil oleh tim balap, Dorna, IRTA dan pemasok ban (Michelin).
Menambahkan keterangan tersebut, Simon Crafar, mantan Rider Grand Prix yang kini bertugas sebagai reporter dan presenter untuk MotoGP memberi keterangan yang lebih rinci mengenai pemilihan Sirkuit Sepang tersebut. Simon menjelaskan bahwa ada pertimbangan khusus kenapa Sepang dinilai cocok untuk sesi Tes Pramusim MotoGP.
1. Memiliki Tikungan Chicane
Chicane merupakan tikungan yang menyerupai huruf ‘S’ dan cukup sulit di taklukkan. Di Sepang, Chicane dapat dijumpai pada tikungan 1 sampai 3. Tikungan Chicane ini sangat tricky. Rider harus tau bagaimana cara memilih Apex dan mengerem dengan benar. Di perlukan kombinasi teknik pengereman, insting dan kesabaran untuk tetap berada di Racing Line hingga bisa melewati Exit Corner di Line yang tercepat.
Chicane dapat dipakai untuk menguji keseimbangan motor ketika menikung, termasuk apakah ada getaran atau spin pada ban saat bermanuver di tikungan. Dengan menguji motor pada tikungan ini, tim analis data akan memperoleh informasi mengenai kondisi keseimbangan motor di tikungan. Data ini di perlukan untuk meningkatkan kemampuan Cornering Speed dari kuda besi ini.
2. Memiliki Tricky Slow Corner
Selain Cornering Speed, kemampuan motor di tikungan lambat juga menjadi perhatian utama tim. Di Sepang terdapat beberapa sektor tikungan yang membutuhkan Hard Braking untuk memasukinya, seperti pada tikungan 9. Motor dituntut harus memiliki deselerasi bagus serta keseimbangan di trek lurus.
Motor juga harus mampu menikung dengan cepat dan berakselerasi tanpa harus mengalami spin ban belakang berlebih atau Wheelie ketika pembalap membuka gas setelah pengereman. Dalam sesi pengujian, pemasok komponen motor seperti rem, suspensi dan ban juga selalu memantau kinerja komponen mereka untuk mengetahui apakah komponen itu bekerja dengan maksimal/tidak.
3. Suhu Panas Aspal Yang Ekstrim
Suhu udara di Sepang terbilang ekstrim yang bisa mencapai 34 derajat Celcius dengan suhu aspal lintasan mencapai 53 derajat Celcius. Dengan suhu seperti itu maka pengetesan komponen akan lebih real, khususnya pada rem, mesin, ban dan elektronik. Mereka akan menguji semua komponen untuk mendapatkan data tentang ketahanan komponen dalam suhu yang sangat panas.
Pemasok ban akan melihat daya cengkram ban dan tingkat keausannya selama sesi tes, begitu juga Brembo sebagai pemasok rem di MotoGP. Dalam data mengenai sirkuit dengan tingkat pengereman ekstrim, Sepang termasuk di dalamnya dengan skala 5 atau tingkat kesulitan tinggi untuk pengereman.
Dengan semakin panas suhu aspal, maka rem akan bekerja semakin baik. Artinya, pengujian rem akan menghasilkan output data yang lebih relevan dan dapat dipakai sebagai acuan untuk settingan motor pada race.
4. Kondisi Cuaca Yang Cepat Berubah
Selain panas, Sepang juga memiliki tingkat kelembapan udara yang tinggi. Curah hujan di trek ini pun juga tinggi. Sehingga sangat cocok digunakan untuk menguji ban di 2 cuaca berbeda. Capirossi mengungkapkan bahwa secara teoritis, Dorna mencari trek dengan cuaca yang memungkinkan pengujian dilakukan dengan 2 setelan motor yang berbeda yaitu untuk trek kering dan basah.
Selain itu daya tahan mesin juga dapat diketahui melalui pengujian di kondisi kering dan hujan untuk memantau performanya. Dengan berbagai karakter yang dimilikinya, Sepang dapat mewakili kebutuhan untuk pengujian setiap komponen dan part-part baru yang dibutuhkan untuk mendapatkan settingan terbaik untuk balapan ketika musim balap telah digelar.
Dan itulah alasan utama kenapa selama ini kita sering menyaksikan sesi Tes Pramusim yang selalu diadakan di Sirkuit Sepang. Sebenarnya selain Sepang, Sirkuit Losail, Qatar juga sering dipakai untuk sesi Pre Season Test. Alasannya adalah tes di Qatar berlangsung 2 minggu sebelum race perdana yang juga akan digelar di sirkuit ini.
Jadi pembalap akan mendapat feeling yang bagus setelah menjalani simulasi balap, mengingat race pertama juga diadakan di tempat yang sama. Ketika dipakai Tes Pramusim, pembalap secara tidak langsung ikut membersihkan lintasan dari debu karena Losail sendiri terletak di tengah padang pasir yang memungkinkan debu mudah masuk ke trek. Dengan bersihnya debu di trek, maka race akan berjalan lebih aman dan lancar.
Sirkuit baru juga biasanya akan masuk dalam daftar Pre Season Test karena pembalap belum punya pengalaman di trek tersebut. Seperti pada MotoGP 2022, trek Algavre di Portugal dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat dipilih untuk sesi Tes Pramusim. Tim balap membutuhkan banyak data dari sirkuit itu dan karena itulah pengujian akan dilakukan pada trek yang telah ditentukan tersebut.