Ducati saat ini sedang bekerja keras membuat paketnya motornya siap untuk menghadapi musim MotoGP 2023.
Tidak seperti di awal musim 2022 di Qatar lalu, ketika Ducati mencoba meningkatkan performa motornya namun sempat agak sedikit kehilangan arah, sekarang tampaknya Ducati akan mengambil langkah hati hati dalam pengembangan motornya di 2023. Meski begitu, Ducati masih punya banyak komponen baru yang harus dicoba di Valencia. Seperti mesin , sasis, aero dan berbagai setingan motor yang harus diuji coba.
Lalu apa saja yang coba Ducati lakukan agar motor Desmosedici tetap menjadi yang terbaik di 2023 ?
- Sasis
![](https://www.startinggrid.id/wp-content/uploads/2022/11/315450284_10161208990935769_5849928893722242499_n-1024x683.jpg)
Ducati terus mengembangkan konsep baru sasisnya yang pertama kali terlihat di akhir musim ini. Tapi sebenarnya Jack Miller sudah pernah menggunakan versi awal sasis ini dalam beberapa balapan di akhir musim 2021.
![](https://www.startinggrid.id/wp-content/uploads/2022/11/315756308_10161209591415769_157503800113632483_n-1024x679.jpg)
![](https://www.startinggrid.id/wp-content/uploads/2022/11/315481323_10161208990915769_722828406000256412_n-1024x683.jpg)
Bisa dilihat perbedaannya disini bahwa sasis standar tidak ada serat karbon yang terikat pada main beam.
Versi terbaru sasis ini terus mengeksplorasi penggunaan serat karbon yang mengikat pada main beam, yang tujuannya untuk mendapatkan karakteristik kekakuan dan fleksibilitas sasis yang Ducati inginkan. Sasis ini menarik karena sudah lebih dari setahun Ducati mengembangkan sasis ini, jadi jelas Ducati meyakini ada hal positif dari konsep sasis ini, tapi mungkin Ducati belum cukup menyempurnakannya.
Komentar tentang konsep sasis ini sangat tertutup, apakah secara keseluruhan lebih baik atau tidak daripada sasis standarnya, tapi Johann Zarco menyatakan setelah Tes Valencia bahwa komponen yang dia coba, entah itu sasis atau komponen lainnya dia merasa feelingnya pada motor lebih baik, terutama feeling pada bagian depan motor lebih baik. Diketahui memang Zarco kesulitan pada area depan motor sepanjang musim 2022.
- Fuel Tank
![](https://www.startinggrid.id/wp-content/uploads/2022/11/315068178_10161189392780769_7396377269901729722_n-683x1024.jpg)
Mungkin komponen yang lebih menarik dari sasis adalah fuel tank. Ini menandakan Ducati sedang bermain dengan area belakang motor. Fuel tank termasuk komponen penting pada motor karena ketika tangki ini diisi penuh dengan bahan bakar, akan ada banyak beban di tangki yang akan mempengaruhi dimana posisi titik tengah motor atau center of gravity berada, sekaligus keseimbangan motor secara keseluruhan.
Jika dilihat lebih cermat ini adalah fuel tank yang para pembalap Ducati gunakan untuk musim 2022.
![](https://www.startinggrid.id/wp-content/uploads/2022/11/315043089_10161189392200769_2994085362661663946_n-683x1024.jpg)
Sementara bentuk muka fuel tank yang baru ini lebih melengkung. Ada juga perbedaan lain pada bentuk tangki ini. Jika dilihat dengan cermat pada bagian bawah sebelah kiri bentuk tangkinya berbeda dari versi sebelumnya. Memang sulit dijelaskan bagaimana cara Ducati memindahkan bobot tangki ini. Mungkin Ducati memodifikasi bentuk fuel tanknya untuk sedikit memindahkan bobotnya ke depan. Bisa jadi inilah yang menjelaskan feeling Johann Zarco sedikit lebih baik pada bagian depan motor.
- Aero
Seperti biasanya, Ducati selalu bermain dengan Aero. Ducati membawa desain aero yang sekali lagi telah diupdate. Meskipun aero ini bukanlah desain yang radikal seperti di masa lalu, tapi ada beberapa perbedaannya.
![](https://www.startinggrid.id/wp-content/uploads/2022/11/315100970_10161208991025769_1900348212982025476_n-1024x683.jpg)
Yang pertama, bisa dilihat pada bagian atas sayapnya, area permukaan sayapnya sedikit lebih lebar dengan lebih merenggang ke depan mulut air intake dari desain aero versi tahun lalu. Dan juga, jarak antara bagian sayap atas dan bawahnya lebih berdekatan. Selain itu, sepertinya tidak ada perbedaan lain selain bentuk fairing depan itu sendiri.
![](https://www.startinggrid.id/wp-content/uploads/2022/11/315309362_10161208991130769_4888126256556421770_n-1024x683.jpg)
Yang kedua, fairing depannya lebih ramping dari fairing 2022 yang telah diupdate. Dan juga tampaknya fairing 2023 lebih datar dan lebih sedikit lengkungannya, sekaligus tampak menancap lebih tegak dibanding fairing depan 2022.
Dengan fairing baru 2023 ini para pembalap Ducati mengatakan bahwa mereka bisa merasakan lebih banyak angin yang menerpanya ketika melaju di atas motor, tapi anginnya tetap tidak cukup kuat untuk mendorong tubuh pembalap ke belakang. Pembalap Ducati juga merasakan bahwa desain fairing yang baru ini membuat motor Ducati lebih lincah.
![](https://www.startinggrid.id/wp-content/uploads/2022/11/315297708_10161208991810769_469330998562516857_n-1024x683.jpg)
Aero fairing bukanlah satu satunya eksperimen aero yang Ducati uji coba. Ducati juga mengambil ide dari Aprilia dengan side fairing bagian bawah yang menonjol . Kita semua tahu bahwa model fairing ini bekerja dengan baik di motor Aprilia karena saat Aleix Espargaro dan Maverick Vinales pertama kali mencobanya, mereka berdua tidak pernah mencopotnya sejak saat itu.
Prinsip kerja fairing model Aprilia ini adalah untuk menciptakan area bertekanan rendah diantara fairing dan permukaan aspal, hal ini kemudian akan menciptakan sedikit efek tarikan ke bawah, yang mana akan membantu motor meningkatkan grip ketika menikung dengan kemiringan yang tinggi. Fairing ini juga seharusnya bisa membantu menciptakan feeling yang solid atau percaya diri bagi pembalap, karena ketika ban motor hanya menyentuh aspal pada bagian sisinya saja saat menikung, grip ban masih cukup kuat.
Meski banyak sisi positif yang dihasilkan oleh fairing model Aprilia ini, pembalap juara dunia Ducati, Pecco Bagnaia menyatakan dia lebih menyukai desain fairing milik Ducati sendiri yaitu downwash duct. Jadi kemungkinan besar kita tidak akan lagi melihat piranti fairing model Aprilia ini di motor Bagnaia saat sesi tes pra musim selanjutnya di Februari 2023.