Dalam beberapa tahun terakhir, balapan Grand Prix di kelas menengah telah terbentuk baik dengan sendirinya sebagai jalan utama menuju jenjang karir berikutnya bagi para pembalap ke kelas MotoGP, terkecuali bagi pembalap seperti Loriz Baz dan Eugene Laverty yang sebelumnya menjadi pembalap langganan podium di World Superbike di 2016 dan juara Italian Superbike Lorenzo Savadori di tahun lalu
Ini berarti kita akan menyaksikan calon bintang baru di kelas premier beraksi minggu ini saat musim baru Moto2 mengawali balapan di seri GP Qatar
Jadi siapa para calon bintang yang tidak lama lagi akan mengisi grid MotoGP ? berikut beberapa nama potensial yang akan menjadi bintang MotoGP di masa depan
-
Yang pertama Marco Bezzechi
Bila ada satu pembalap Moto2 yang benar benar ditakdirkan untuk menuju kelas MotoGP, dia adalah pembalap tim SKY VR46, Marco Bezzechi. Dia akan memulai musim 2021 sebagai pembalap favorit juara dunia tahun ini, sekaligus pembalap yang punya talenta yang dibutuhkan untuk menang tidak hanya di kelas Moto2 namun juga di kelas MotoGP
Bezzechi 2 kali menang tahun lalu dan duduk di peringkat 4 klasmen akhir pembalap, namun dia jelas punya jalan mulus untuk menuju MotoGP seperti 2 rekan senegaranya yang sekarang sudah berada di kelas MotoGP
Dia hampir pasti akan mendapat kemudahan sebagai anak didik Valentino Rossi. Dan bila tim Rossi nantinya akan secara penuh menjadi tim satelit di MotoGP, maka mudah bagi Bezzechi untuk menggantikan kursi Enea Bastianini tahun depan
-
Yang kedua Fabio di Giannantonio
Pembalap italia Fabio di Giannantonio dirumorkan sudah punya kesepakatan bahwa dirinya akan membalap di MotoGP tahun depan, meskipun detail dari kesepakatan ini masih belum jelas. Dengan hubungan pembalap italia ini dengan tim Fausto Gresini dan Aprilia, bisa saja kalau Gresini Racing nantinya menjadi tim Satelit Aprilia maka dia akan mudah mendapat kursi di tim satelit itu
Untuk membuat itu menjadi lebih meyakinkan, dia harus menunjukan kecepatan dan konsistensinya di kelas Moto2 seperti yang diperlihatkannya di kelas Moto3 2018 saat dia meraih runner up. Empat balapan terakhirnya tahun lalu adalah contoh ketidakkonsistenan yang dia tunjukan, dengan 1 raihan podium dan 3 kali crash. Jika dia bisa lebih sering mendapatkan podium, maka tempatnya di MotoGP akan lebih aman
-
Kemudian Joe Roberts
Sebenarnya sangat mudah bagi Joe Roberts untuk mendapatkan tempat di kelas MotoGP, ini berkat negara Amerika yang dia bawa di Grand Prix saat ini. Tapi ini rasanya kurang adil baginya karena dia juga telah menunjukan bahwa dia juga punya talenta untuk menjadi pembalap hebat
Dia sebenarnya hampir saja menjadi pembalap MotoGP setelah menolak tawaran dari Aprilia. Dia ingin hasil yang lebih baik tahun ini, yang berarti lebih banyak podium dan meraih kemenangan pertamanya agar dia bisa mendapatkan tawaran yang lebih baik lagi kedepannya
Tahun lalu dia berada di peringkat ketujuh klasmen akhir, hasil yang cukup bagus tapi targetnya tahun ini tentunya dia ingin menjadi penantang gelar dunia untuk menjamin masa depannya di kelas MotoGP
-
Berikutnya ada pembalap Inggris Jake Dixon
Setelah mengalami awal musim 2019 yang sulit di motor KTMnya, tahun 2020 lalu merupakan tahun dimana pembalap Inggris ini menunjukan kemampuan aslinya. Jake Dixon merupakan pembalap yang rutin finish di 6 besar sampai akhir musim lalu, sayangnya cedera patah tulang yang dia dapat di sesi Free Practice GP Valencia membuatnya harus merelakan 3 seri balapan terakhir
Berita baiknya datang dari Bos Dorna yang hampir putus asa untuk meneruskan kiprah pembalap Inggris di kelas MotoGP setelah Cal Crutchlow memutuskan pensiun tahun lalu
Saat ini Dixon juga dibantu oleh crew chief Joan Mir, Frankie Carchedi, tentunya ini adalah relasi yang baik dengan Suzuki, dan dia akan menjadi pembalap potensial yang akan mengisi tim satelit Suzuki kedepannya
-
Yang kelima, Ai Ogura
Pembalap 20 tahun asal Jepang Ai Ogura adalah salah satu pembalap yang mendominasi di Moto3 tahun lalu berkat performanya yang konsisten sepanjang tahun. Ia meraih 6 podium dari 8 balapan pertama, namun performanya semakin menurun di beberapa seri balap terakhir
Masalah itu harus dia atasi di musim balap 2021 ini, bila dia bisa mengatasinya maka dia bisa menjadi penerus Takaaki Nakagami di motor Hondanya
-
Lalu ada Remy Gardner
Remy Gardner diyakini sudah memiliki semacam kontrak dengan KTM sampai 2022, tampaknya dia menjadi pembalap yang berada dalam tekanan tahun ini, karena bagaimanapun dia harus mendapatkan hasil yang bagus untuk mendapatkan kontrak itu
Dia pernah menang sekali tahun lalu di balapan terakhir, dan dia tampaknya sudah meningkatkan konsistensinya. Mungkin ini lebih penting daripada kecepatan balapnya karena dia sudah menunjukan hasil yang cukup bagus tahun lalu
-
Berikutnya ada Aron Canet
Runner up Moto3 2019, Aron Canet memulai debut Moto2 tahun lalu dengan tidak buruk, walaupun dia berada di tim Aspar yang berbekal sasis Speed Up
Namun di tahun debutnya itu bukan berarti dia tidak mencapai kemajuan, pembalap spanyol itu sekarang lebih dewasa dan etika kerjanya semakin bagus
Sekarang dia sudah punya 1 tahun pengalaman di kelas menengah ini, dan tahun ini sederhananya dia harus menjadi pembalap yang bisa bertarung memperebutkan podium di tiap serinya
Jalannya menuju MotoGP saat ini jelas lebih bagus dari rivalnya kala di Moto3 Lorenzo Dalla Porta, yang pernah mengalahkannya dalam perebutan gelar dunia, namun tahun lalu dia malah kesulitan di kelas Moto2
-
Kemudian ada pembalap 24 tahun, Albert Arenas
Juara Moto3 tahun lalu, Arenas tampaknya sedikit lebih tua dari kebanyakan pembalap rookie lainnya, ini berarti dia tidak punya banyak waktu di kelas Moto2.
Namun dia tidak hanya sangat berbakat, dia punya hubungan baik dengan orang orang di paddock. Hal hal ini bisa sangat membantu karirnya kedepan dan dia harus menjalani musim debutnya di Moto2 dengan hasil yang baik untuk kembali memperjuangkan gelar seperti yang tahun lalu dilakukannya
-
Yang kesembilan, pembalap 19 tahun Celestino Vietti
Tahun ini adalah tahunnya sebagai rookie Moto2, Vietti naik kelas Moto2 setelah menyelesaikan musim yang bagus tahun lalu dengan hasil 2 kemenangan dan menyelesaikan musim di peringkat kelima klasmen di musim keduanya di Moto3.
Dia dikenal sebagai pembalap yang berharga didalam proyek VR46 Academy, dan dia seharusnya punya jalan yang bagus ke kelas MotoGP nantinya, namun kelas Moto2 juga dikenal banyak mengubur pembalap pembalap bagus di tahun tahun sebelumnya, jadi Vietti harus cepat beradaptasi di Moto2
-
Lalu ada, Tony Arbolino
Bisa dibilang pembalap italia berusia 20 tahun ini yang paling terdampak akibat Covid 19 taun lalu, Arbolino harus melepaskan poin krusial setelah dia berada di dalam 1 pesawat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid 19, dan akhirnya dia harus menjalani karantina di Aragon
Meski begitu dia masih mendapat kesempatan naik ke kelas Moto2, dengan bergabung di salah satu tim terkuat yatiu Dynavolt Intact. Bila dia bisa meneruskan performa apiknya seperti di Moto3, maka pembalap italia ini akan punya posisi bagus untuk melangkah ke kelas MotoGP
-
Yang terakhir, Xavi Vierge
Pernah disebut-sebut sebagai bintang masa depan Petronas Yamaha, promosi Vierge ke MotoGP ditunda berkat kedatangan Valentino Rossi untuk tahun 2021, dan penundaan tahun itu bisa menjadi bencana bagi Vierge jika dia dikalahkan oleh rekan setimnya Jake Dixon
Masih ada opsi lain di MotoGP bagi pembalap Spanyol ini, namun dia harus mengembalikan kecepatan balap dan konsistensinya setelah tahun lalu terlalu banyak mengalami crash.