Dari tujuh seri balapan MotoGP yang telah digelar, kini para pembalap dihadapkan dengan lintasan yang begitu menantang dan menjadi tontonan menarik bagi para pencinta motor balap.
Sirkuit Sachsenring merupakan lintasan sirkuit terkecil dan paling rumit sepanjang sejarah premier class. Berlokasi di wilayah yang dulunya dikenal Jerman Timur, Balapan pertama di sirkuit Sachsenring diselenggarakan pada 26 mei 1927 pada lintasan yang pada saat itu panjangnya 8,7 km yang membentang di sepanjang jalan raya di daerah setempat.
Dikarenakan penduduk dari kota sebelah Hohenstein-Ernstthal meragukan event balap seperti itu bisa digelar setiap tahun disana, karena mereka menganggap bahwa event balap motor tidak seharusnya digelar di lintasan yang hanya melingkar, maka event balapan motor ini digelar setiap tahun kecuali pada periode perang dunia kedua antara tahun 1939 sampai 1949. 10 tahun kemudian sirkuit ini diberi nama Sachsenring, yang berasal dari kata ‘Saxony’ yang merupakan salah satu provinsi di Jerman tempat sirkuit ini berada.
Sirkuit Sachsenring menjadi bagian dari sirkuit Grand Prix balap motor dunia untuk pertama kalinya di tahun 1961, menggelar seri balap dengan nama Grand Prix Jerman Timur. Total Sachsenring sudah 32 kali menjadi tuan rumah ajang balap motor Grand Prix MotoGP; 12 kali dengan nama GP Jerman Timur antara tahun 1961 dan 1972, dan sejak tahun 1998 hingga sekarang dengan nama GP Jerman.
Sirkuit Sachsenring bukanlah sirkuit yang permanen. Sirkuit ini hanya bisa menyelenggarakan event yang memiliki kebisingan melebihi 96 desibel hanya untuk 10 hari per tahunnya, karena jaraknya yang dekat dengan area perumahan di area tersebut, bahkan ada beberapa rumah yang berada di dalam sirkuit.
Di sekitar area sirkuit bahkan ada beberapa bangunan seperti diler mobil, toko sparepart, gudang, pabrik dan bahkan rumah penduduk. Oleh karena itu, selama penyelenggaraan Grand Prix MotoGP, panitia penyelenggara harus mendistribusikan tiket kepada beberapa orang agar mereka bisa punya akses masuk ke rumah ataupun tempat bisnis mereka di area sirkuit.
Salah satu dari tiga keluarga yang tinggal di dalam area sirkuit adalah Patrick Unger. Dia adalah seorang data telemetrist yang pernah bekerja dengan Marc Marquez di tahun 2010, dan pernah menjadi crew chief Jack Miller di tahun 2016. Patrick punya toko perlengkapan motor yaitu Motorrad Unger, yang lokasinya di dekat tikungan terakhir dari sirkuit Sachsenring.
Sachsenring merupakan sirkuit terpendek dalam kalender Grand Prix MotoGP, dengan hanya memiliki panjang lintasan 3,6 km, ini merupakan satu satunya sirkuit yang memiliki panjang kurang dari 4 km dalam kalender MotoGP.
Kombinasi 10 tikungan ke kiri dan hanya 3 tikungan ke kanan menjadi tantangan tersendiri bagi para pembalap. Bagaimana tidak, para pembalap banyak melakukan tikungan ke kiri, hingga menyebabkan ban sebelah kanan menjadi dingin dan kurang menggigit.
Selain itu yang juga membuat takjub, terutama karena sirkuit ini dibangun dengan gaya yang hampir seperti karakter sirkuit gokart, yang punya tikungan cepat dan naik turun. Dan ada satu tikungan yang paling menantang di Sachsenring sehingga salah satu juara dunia MotoGP Nicky Hayden menyebut bahwa tikungan itu mungkin salah satu tikungan terbaik di semua sirkuit MotoGP.
Tikungan itu adalah tikungan ke 11 yang mempunyai karakter yang sangat cepat dan punya titik buta karena menurun ke kanan, yang mana sekarang mendapat julukan tikungan waterfall karena kecuramannya.
Tikungan waterfall ini memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi, dimana banyak pembalap sering terjatuh di tikungan ini karena tikungan waterfall adalah area tercepat di semua area sirkuit. Di tikungan ini motor menikung berada di gigi 5 dan kecepatannya lebih dari 200 km/jam, dan dilanjut dengan lintasan lurus menurun sedalam 21 meter dengan panjang lintasan hanya 250 meter.
Perlu diketahui, sebelum masuk ke tikungan kanan waterfall ini pembalap harus menghadapi 7 tikungan kiri dengan durasi sekitar 31 detik, ini menyebabkan temperatur ban motor di sisi kanan lebih dingin daripada sisi kiri. Inilah yang menyebabkan banyak pembalap terjatuh di tikungan waterfall ini karena kurangnya grip ban di sisi kanan.
Sirkuit Phillip Island juga punya tantangan yang sama dengan banyaknya tikungan kiri sebelum dilanjutkan dengan tikungan cepat 90 derajat ke kanan yang merupakan tikungan ke 10. Namun perbedaan besarnya adalah pembalap melaju empat kali lebih cepat di tikungan Waterfall Sachsenring ini.
Suplier ban Michelin tentu sangat menyadari keunikan dari sirkuit Sachsenring ini, oleh karena itu mereka menyiapkan ban depan asimetris untuk bisa mengatasi kesulitan yang ditanggung oleh motor dan para pembalap MotoGP.
Sederhananya, tikungan Waterfall adalah salah satu tantangan besar dalam balapan MotoGP, setara dengan tikungan Corkscrew yang terkenal di Laguna Seca yang selalu memberi kepuasan para penonton, tetapi jauh lebih teknis.
Seperti apa yang dibilang Nicky Hayden, saat pembalap mendapati setingan motor yang tepat, tikungan Waterfall ini akan sangat menyenangkan. Sebaliknya tikungan ini bisa menjadi tikungan yang ditakuti bila setingan motor pembalap tidak bekerja baik disini.